Miss Persepsi
Miss persepsi adalah suatu kondisi di mana seseorang atau kelompok atau masyarakat salah dalam menafsirkan atau menginterpretasikan suatu informasi yang dilihat atau didapat pada situasi yang ada. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang atau kelompok masyarakat tertentu memiliki pemahaman yang salah atau kurang tepat terhadap suatu peristiwa, objek, orang, atau situasi. Miss persepsi dapat muncul karena berbagai faktor, seperti pengetahuan yang terbatas, pengalaman pribadi yang berbeda, bias kognitif, atau informasi yang ambigu, atau bisa juga karena faktor lingkungan tempat tinggal.
Dalam konteks psikologi dan komunikasi, miss persepsi sering kali menjadi penyebab kesalahpahaman antara individu-individu, dan dapat memengaruhi bagaimana orang merespons suatu situasi atau berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengenali adanya miss persepsi dan berusaha untuk mengklarifikasi atau memahami dengan lebih baik apa yang sebenarnya terjadi sebelum membuat kesimpulan atau tindakan yang mungkin salah.
Macam-macm Miss Persepsi
A. Efek Halo
Poin ini adalah kecenderungan untuk menilai seseorang berdasarkan satu karakteristik atau tindakan tertentu, dan kemudian mengasumsikan bahwa karakteristik atau tindakan tersebut mencerminkan seluruh kepribadian atau kemampuan individu. Misalnya, jika seseorang melihat seseorang yang tampan atau cantik, mereka mungkin secara otomatis menganggap bahwa orang tersebut juga cerdas atau baik.
B. Stereotip
Stereotip adalah asumsi umum yang kita miliki tentang kelompok tertentu. Ini dapat menyebabkan kesalahan persepsi ketika kita mengasumsikan bahwa semua orang dalam kelompok tersebut memiliki karakteristik yang sama. Misalnya, mengasumsikan bahwa semua orang yang berasal dari suatu negara memiliki perilaku atau sifat tertentu.
C. Kesalahan Aatribusi
Kesalahan atribusi dapat memengaruhi persepsi kita tentang orang lain dan diri sendiri. Hal ini dapat memengaruhi interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan cara kita merespons berbagai situasi. Penting untuk mengenali bahwa perilaku seringkali dipengaruhi oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, dan bahwa kesalahan atribusi dapat mengarah pada kesalahpahaman atau ketidakadilan dalam penilaian terhadap orang lain.
Iklan Konidin Obat Batuk
(Link Youtube Video : (44) Iklan Konidin Obat batuk - YouTube)
Pada iklan Obat batuk Konidin ini, digambarkan sebuah dialog tiga orang, ada dua orang perempuan dan 1 orang laki-laki, yang sedang berada disituasi hujan deras, yang mana pada dialognya, berisi tentang dua orang perempuan yang sedang berkelahi karena si laki-laki ternyata di persepsikan disuruh untuk memilih dari salah satu daeri mereka (2 orang perempuan) oleh salah satu orang perempuan. Hal ini identik dengan Drama Korea, yang menggambarkan visual demikian perkelahian atau cekcok cinta segitiga, namun si pria hanya berdiam saja dan tidak menjawab sambil batuk-batuk, yang mana ini tidak disadari oleh sebagian orang, bahwa aktivitas yang dilakukan oleh si pria ini sebagai jembatan pada relevansi Produk iklannya yaitu Obat Batuk, dan si pria itu memilih meegang tangan ibu warung untuk membeli Obat Batuk Konidin. Dari peristiwa ini bisa dipersepsikan sebagai salah satu Efek halo pada penyampaiannya, atau kegagalan persepsi, karena informasi yang dimuat tidak utuh
Komentar
Posting Komentar