Langsung ke konten utama

Presepsi Sosial tentang UMKM Mie Ayam Mini







Presepsi Sosial tentang UMKM Mie Ayam Mini


Mie Ayam Mini ini adalah  salah satu UMKM yang baru berkembang dan ingin bertransformasi menjadi lebih baik dengan identitas visual yang baru tentunya dengan mencitrakan dari produk dan identitas usahanya. Untuk target audiens mereka lebih menyasar kepada kalangan pelajar dan anak remaja karena point of selling dari usaha Mie ayam mini ini adalah pada harga yang sangat terjangkau dan porsi yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, Dan pada Semester 4 kemarin, saya Bersama tim dipercaya untuk melakukan transfirnasi Branding Logo Mie Ayam Mini, yang sebelumnya hanya teks saja menjadi merambah pada branding identitas visual nya sesuai dengan identitas dan karakter atau ciri khas dari Mie Ayam Mini ini.

Branding Logo Mie Ayam Mini

Prinsip Presepsi Sosial

Adalah konsep psikologis yang menjelaskan bagaimana individu menghasilkan pemahaman dan makna tentang dunia sosial di sekitarnya. Presepsi sosial mencakup proses pengumpulan, interpretasi, dan penilaian informasi sosial, yang kemudian membentuk persepsi seseorang terhadap orang lain, kelompok, atau situasi sosial. 

a. Perespsi Pengalaman
 
Mie Ayam mini ini memberikan kesan pengalaman agar identitas nya bisa tersampaikan perdasarkan relevansi produk yang merekea sajikan yaitu Mie ayam, namun dengan ciri khasnya yaitu ukurannya yang mini. Identitas visual nya lebih kepada full color namun tetap kalem modern dan ceria, secara sekilas mereka yang melihat branding visual N=Mie Ayam Mini ini, akan mudah mempersepsikan bahwa Mie Ayam Mini ini adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang F&B atau makanan. Kenapa demikian? Kita lihat elemen visual yang ada pada logo, terdapat warna yang berbeda, yakni merah, kuning yang tentunya masing-masing kedua warn itu memiliki arti tersendiri yang erat kaitannya dan relevan atau sesuai dengan identitas dan karakter dari Usaha UMKM Mie Ayam Mini ini. Lalu pada bentuk setenha lingkarang dan keterangan typografi, pada bagian lengkungan setengah lingkaran ini dengan jumlah bulatan lengkungan ini ada 3, yang mana itu menggambarkan tentang segmen peminat atau target segmen pembeli nya, yang pertama jenjang SD, kedua SMP dan ketiga SMK/SMA, yang mana tentunya masing-masing segemen ini memiliki porsi dan dan jumlah uang jajan harian yang berbeda. Lalu pada berdasarkan typografi ini diberikan elemen estetis lengkungan pada bagian kata Mie, dan pada huruf M nya, yang ini menandakan ilustrasi dari produk Mie yang di produksi dan disajikan lebih dominan, disbanding dengan produk atau sajian yang lain, artinya lebih banyak macamnya lagi.

b. Persepsi Selektif

Dilihat dari faktor selektif ini,  persepsi saya melihat bahwa visual logo yang kami rancang ini berdasarkan gambaran yang diberikan oleh ownernya, dan berdasarkan masukan-masukan juga dari kami, untuk jenis visual yang cocok seperti apa untuk produknya, dan berorientasi pada masa yang akan dating, serta memiliki point mengkomunikasikan pengenalan tentang UMKM Mie Ayam Mini ini, yang mana fokus pada komunikasi brand atau usaha agar dapat dikenal dengan mudah melalui bentuk visual yang relevan dengan barang atau produk nya, mengingat Mie Ayam Mini ini baru berkembang, dan diharapkan bisa terus bertransformasi menjadi lebih dikenal Masyarakat umum, khususnya di kalangan anak muda atau Pelajar.

c. Persepsi Dugaan

Persepsi yang muncul ketika melihat identitas visual dari UMKM Mie Ayam Mini ini adalah, Sebuah warung Mie Ayam yang menyajjikan dengan porsi yang kecil atau mini, yang mana ini nantinya memunculkan peresepsi lain yaitu berkaitan dengan harga yang tidak mahal dan terjangkau. Lalu dari bentuk visual warna nya memberikan kesadaran atau persepsi yang moderen dan kekinian.

d.  Persepsi Evaluatif

Dalam hal persepsi ini, tentunya apa yang dibayangkan atau diartikan itu berbeda tiap-tiap anggapan yang dikeluarkan atau respon setiap yang melihatnya, mungkin dari segi visual warna, atau bentuk dari identitas dan tujuan komunikasi yang disampai kan oleh Mie Ayam Mini, mungkin bisa saja cocok untuk kalangan Orang Dewasa bisa juga tidak.

e. Persepsi Kontekstual 

Pemahaman tentang bagaimana konteks memengaruhi persepsi ini adalah dapat membantu, memberikan pemahaman kepada khayalak atau audiens yang sudah tersegmentasi dan tersusun dengan baik, bisa di lihat dari bentuk warna visual yang ceria dan cerah, yang tentunya ini merupakan konteks yang bisa menimbulkan persepsi bersih dan baru. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sensasi Spontan dari Karya Visual "Sabung Ayam by Affandi"

10 Famous Indonesian Artists You Should Know - Indoindians.com Karya yang saya kagumi dan masih sering diingat adalah karya dari Affandi, seorang pelukis atau lebih dikenal dengan Maestro Seni Lukis Indonesia. Affandi adalah pelukis dengan ciri khasnya tersendiri dengan gaya ekspresionis dan romanitsme nya yang khas. Banyak karya-karya beliau yang sangat terkenal bahkan tidak asing jika kita melihatnya. Salah satunya adalah karya ini, yap benar ini adalah karya sang Maestro ekspresionis Affandi yang diberi nama Sabung Ayam. Langsung saja ke pengantar pembahasan dari apa yang akan saya bahas yaitu Karya lukisan Affandi yang diberi nama Sabung Ayam. Sensasi Sensasi menurut pandangan saya, adalah hal atau kondisi yang dirasakan oleh panca indera yang dihasilkan oleh sesuatu  kemudian direspon oleh panca indera, yang tentunya sensasi setiap orang berbeda-beda responnya. Dan hubungan sensasi saya dengan karya Sabung Ayam ini adalah pandangan yang penasaran yang dihasilkan oleh indera pe...

Analisis keadaan sekitar Intangible dan keterkaitannya pada persepsi warna

 Yup, Tangible adalah singkat nya sesuatu yang berwujud atau sesuatu yang bisa di raba dan dirasakan secara real atau disentuh. Dalam kata tangible ini bersasal dari yaitu kata tangere yang berarti menyentuh, atau meraba. Kata ini memiliki arti yang berbeda-beda, namun dalam konteks Bahasa Visual, tangible adalah benda atau tanda wujud yang berbentuk kongret atau nyata, bisa dirasakan oleh inderawi. Kemudian Intangible adalah bentuk kebalikannya, sesuatu yang tidak memiliki wujud atau fisik dan nilainya sering sulit untuk diukur pada suatu pengukuran. Kemudian dalam hal ini Tangible dan Intangible didalam Bahasa Visual adalah segala sesuatu persepsi dari sebuah bentuk karya atau produk yang beruwujud atau bisa dirasakan dan tidak berwujud atau tidak dirasakan pada setiap penyusunnya. ANALISA 1 Spanduk Iklan Burger Geber Iklan Spanduk Burger Geber Pada iklan Burger Jeger ini, menampilkan tampilan visual typografi kata Rasa Jeger, ini memvisualisasikan bentuk Intangible dari sebuah r...